Sabtu, 30 Agustus 2014

Aku yang tengah sibuk Belajar



Saat luka , waktu terasa lebih lambat berjalan. Seolah dunia berkonsipirasi untuk membuat perih semakin pedih. Keheningan yang di gadang-gadang mampu membuat ketenangan , nyatanya malah mengusik segala lamunan. Kenangan adalah scenario majemukkan.

Pun ketika mencoba tersenyum , jiwa menertawai hati yang berpura-pura mencoba menyepi sukma berpesta. Menyanyikan kidung-kidung luka. Simfony kesedihan menyayat hati yang ringkih. Tak ada tangisan karena air mata, hanya akan menjelma cuka yang menetesi torehan luka menganga.

Bertahan itu apa ?
Kesetiaan untuk menghadapi pengabaian ?
Atau ketulusan menelan kekecewaan bulat-bulat ?
Mengikhlaskan diri terpuruk dalam pengap keputus asaan ?
Bicara tentang cinta di antara bahagia , kecewa , asa , harapan dan cita-cita memang begitu sulit di logika. Semua menjadi satu kesatuan utuh yang tak bisa di buat runtuh.

Berani mencintai maka menjalani kesepakatan antara fikiran , hati dan jiwa untuk menerima dua pilihan . “ bahagia dan terluka “.
Maka , jika pada akhirnya aku terlihat bodoh dalam mempertahankan luka dan pengabaian anggap saja aku tengah sibuk belajar bagaimana cara mengejar cinta kepda satu namamu. Itu saja.

Dekap hangat ,
Dari aku yang menunggu.
by. M.A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar